Akhirnya nonton juga ni film.
Walopun kata tetangga sebelah ni film bikin bosen tapi karna ada yang niat
banget nonton jadi ikut nonton. ^^
Adaptasi dari sebuah novel selalu
dianggap kurang ceritanya. Karena di novel dijelaskan cerita yang panjang dan
detil. Sedangkan di film ada durasi waktu yang membatasi. Jadinya banyak cerita
yang gak dapat jatah durasi dan cerita pun berakhir ngambang. *just my opinion
Bercerita tentang Alif yang dengan
berat hati mesti melanjutkan pendidikannya di sebuah Pondok. Bertemu dengan
teman-teman sebaya dengan berbagai mimpi masing-masing. Sempet ingin keluar
dari pondok tapi niat itu akhirnya Alif urungkan dan kembali bersama shohibul
menara menyelesaikan studi di Pondok.
Lucu liat tingkah mereka berenam,
apalagi pas di Bandung. Pas liat cewek si Baso istighfar. Kekekek. Dan adegan sedihnya
pas Baso pamit untuk pulang kampung karena neneknya sakit. Tapi kok kata
tetangga sebelah gak ada feel sedihnya ya? *hei
tetangga, persepsi kita lain ^^
Ada beberapa cerita di novel yang
tidak ditampilkan di film, antara lain:
·
Hari bahasa. Sehari pake bahasa Inggris, sehari
pake bahasa Arab, sehari pake bahasa Indonesia. Jika mereka ketahuan tidak
menaati peraturan, hukuman menanti.
·
Ronda di lingkungan Pondok dan berhasil
menangkap maling.
·
Said menjadi tim keamanan menggantikan Tyson
yang udah tingkat akhir.
Tapi dimana-mana yang namanya film
biasanya beda dengan novel nya. Iya kan? Mungkin pemerannya tidak sesuai dengan
imajinasi pembaca. Yowes lah, yang penting ni film bagus buat hiburan keluarga.
^^
Kali ini pendapat kita rada beda yaaa.. hahahaha..
BalasHapusheem..gapapa. kita emang diciptakan dengan perbedaan (iiissshhh.. ^^)
BalasHapus