Travellous “Lost in Europe, Found a Love”. Novel karya Andrei
Budiman ini bercerita mengenai perjalanan Andrei mengarungi daratan Eropa.
Dimulai dari mimpi yang berasa gak mungkin untuk anak biasa yaitu bisa menginjakkan
kaki di Eropa. Sampe akhirnya dapat kesempatan buat workshop di Prancis.
Akomodasi disana gratis tapi tiket PP nya bayar sendiri.
Perjalanan ke Eropa juga gak semulus jalan tol. Mau ke Eropa
aja mesti ke Singapura dulu. Ngapain? Katanya tiket ke Prancis dari Singapura
lebih murah. Tapi nyatanya sampe di Singapura juga gak nemu tiket murah. Gak
nemu di Singapura, cari tiket dari Malaysia. Di Malaysia akhirnya dapat tiket
buat ke Eropa tapi bukan ke Prancis melainkan Jerman. Itupun berangkat dari Brunei.
Nah loe, muter-muter kan. Tapi mimpi itu akhirnya kesampean juga. Tanah Eropa
berhasil dipijaknya.
Dari Jerman petualangan dimulai. Menikmati Jerman sekejap
dan selanjutnya menuju Belanda. Di Belanda dapat partime job selama 11 hari.
Dan berapa gaji yang didapat? 650 poundsterling ato kurang lebih Rp 8,5 juta.
Ckckckck….partime job segede itu gajinya? Gimana yang gak partime ya. Tapi
biaya hidup juga mahal dink, mungkin emang setimpal.
Back to story. Dari Belanda mampir dulu ke Belgia ketemu
sodara. Dari Belgia barulah ke negeri yang kata orang paling romantic, Prancis.
Mumpung lagi di Paris gak ketinggalan ngunjungi Eifel, Louvre dan Arc de
Triomphe. Karna workshop diadakan di kota Lyon padahal posisi masih di Paris
jadilah hari pertama workshop pake acara telat.
Dengan mengikuti workshop ini, si tokoh utama jadi punya
kenalan banyak dari berbagai negara. Tapi dari sekian banyak teman yang paling
deket adalah seorang cewek China bernama Ling. Ada juga gebetan bernama Julie
yang juga keturunan China tapi kebangsaan Inggris. *sipit2 ya,,kekeke.
Bertemu keluarga Julie di Swiss, jalan-jalan ke Jerman,
menyusuri jalanan Eropa dengan berbagai macam suka duka ada ceritanya.
Persaingan dan persahabatan selama workshop pun juga ada ceritanya. Dari
digosipin sama Ling karna saking deketnya, persaingan dalam memperebutkan juara
kelas sampe bareng-bareng nonton konser Pearl Jam di Belgia. Tapi semua harus
berakhir ketika workshop selesai. Kembali ke negara masing-masing dengan
menyisakan cerita tak terlupakan.
Sumpe ni novel kereeeeeeeenn. Asyik banget buat dibaca. *personal taste dink,, ^^. Walopun
kebanyakan berupa narasi ato deskripsi tapi gak ngebosenin. Padahal aku agak
anti ma gaya tulisan narasi dan lebih suka yang banyak kalimat langsungnya. Tapi
kali ni aku gak bosen bacanya. Pengen buka lagi dan lagi tiap halamannya.
Baca novel ini berasa ikut menyelami daratan Eropa. *masa seh.. ^^. Buat yang suka
travelling buku ini cocok banget buat dibaca. Sapa tau skarang baca novel dulu,
besok-besok ada rezki buat jalan-jalan ke Eropa. Kekeke…amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar