sumber: Google |
Film yang dirilis Pixar ini bercerita tentang Riley dengan
beberapa emosi dalam dirinya. Ada joy
(senang), sadness (sedih), disgust (jijik), fear (takut) dan anger
(marah). Kelima emosi ini muncul bergantian dalam keseharian Riley.
Joy mendominasi
kehidupan Riley. Asal ada joy semua
terasa aman tentram. Namun sebuah kejadian membuat joy dan sadness ‘terbuang’
dari inti memori. Jadilah Riley hanya memiliki emosi fear, disgust dan anger. Tanpa
joy dan sadness Riley menjadi anak yang tidak seperti biasanya. Apalagi
Riley baru saja diajak pindah rumah oleh orang tuanya ke kota sebelah. Lingkungan
baru, sekolah baru dan teman baru. Pasti kota tempat tinggal yang dulu sangat
dirindukan Riley.
Namun tetep happy
ending kok. Dengan kembalinya joy dan
sadness Riley kembali memiliki emosi
yang lengkap. Tidak harus joy yang
selalu menonjol untuk bahagia. Namun ketika sadness
berperan lebih pun Riley kembali menemukan kebahagiaannya.
sumber: Google |
Jadi critanya ada yang lagi pengen nonton kartun 3D. Dan ada
yang muter film ini versi 3D. Jadilah yang lagi pengen nonton ngajak yang gak
pengen buat nonton. Hehe.
Pas nonton aku berpikir sepertinya di kepala kita
emosi-emosi ini juga saling ‘berebut’ untuk tampil sehingga menunjukkan emosi
kita yang keluar yang mana c. Kalo lagi kesel sama mahasiswa resek ya ‘anger’ yang muncul. Hohoho. Kalo lagi
dapat gaji ke-13 ya ‘joy’ mendominasi
kan :D.
Dan beberapa hari setelah nonton film ini si akang bilang ke
adeknya di depanku. “kemarin ada yang ngajak nonton Inside Out. Padahal siangnya aku udah dapat videonya tapi gak HD c.
Tapi sekarang udah ku hapus videonya”.
Rrrrrrrr...,kenapa gak bilang! Dijawab gak mau mematahkan
semangat orang yang lagi pengen nonton, jadi pas diajak ya ayok aja. Ku jawab
ya gak apa-apa c kan aku gak kehilangan duit :D
Jadi emosi mana yang muncul pas tau ternyata udah ada video
bajakannya? Anger,sadness tapi
berubah jadi joy. Haha...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar