Pages

Selasa, 24 Februari 2015

Balada Anak Rantau



Anak rantau ini bukan aku tapi dia. Dia adalah sepupuku. Sepupuku yang terdekat. Terdekat di hati?? Maybe yes maybe no. Hohoho. Kalo orang jawa bilang mungkin kami seperti mimi lan mintuno. Dan dia sekarang jadi anak rantau. Merantau ke ibukota, bukan untuk mencari sesuap nasi tapi untuk mengabdi pada suami. *eaaaaa...

Tapi belum ada satu minggu sudah pengen pulang. ‘kangen kamarku’ katanya. Dan yang lebih horor lagi dia bilang padaku ‘i miss u dobooo’. Brrrr.....,kemarin-kemarin tidak bertemu hitungan bulan saja dia biasa aja, kenapa tiba-tiba ada kata miss sekarang. Apa dia sudah rindu dengan omelanku? Rindu dengan muka masamku ketika dia kelamaan dandan? Ato rindu menendangku ketika tidur? Hohoho. Mungkin itu hal-hal menyebalkan yang sering kami alami, tapi memang cukup bikin ‘miss’.

Aku memang tidak merasakan yang dia rasakan. Mungkin memang sangat tidak enak sekali rasanya. Ketika terbiasa berada dengan lingkungan orang-orang yang sangat dekatnya dan tiba-tiba harus jauh. Apalagi lingkungan sekarang juga jauh berbeda dengan kota kelahirannya. Tapi semua sudah diniati kan. life is a choice

sumber: Google

Senin, 23 Februari 2015

Idealism



Because each person has their own idealism. Kalimat ini aku baca di dua medsos (sebut saja begitu) yang berbeda yang ditulis oleh orang yang sama. Kenapa dengan orang ini? Sepertinya sedang galau. Dan sepertinya memang begitu. 

Sejak dia lulus dari kuliah strata-1, atau bahkan malah sebelum dia lulus, dia sudah berikrar untuk tidak bekerja pada bidang keilmuannya. Lhoh kok? Mungkin ini yang namanya salah jurusan. Hohoho. Sejak masuk di jurusan Ilmu Komputer dia memang sudah tidak nyaman menjalaninya. Tapi sudah terlanjur masuk ya harus lulus.

Dan sekarang setelah lulus dia berkeras untuk bekerja di bidang yang dia suka. Tapi apa? Padahal jurusan IlKom banyak dibutuhkan. Malah bisa dibilang semua perusahaan membutuhkan seorang IT staf. IT bisa saja bukan programer tapi bagian olah data. Tapi kebanyakan programer yang dibutuhkan. Dan dia benar-benar tidak suka dibagian itu. It’s not my passion dia bilang.

But he’s a man, he can’t like this. Begitu ibu dan kakaknya bilang. Tapi rasa terpaksa dan tidak nyaman menjalani sesuatu itu memang sulit.Tapi belum lama ini dia bilang "mungkin rasa ini cuma sebentar, tidak lama lagi hilang". Jadi akankah idealsm dia kalah dengan realita? let's see

*be strong deekkk ^^
sumber: Google