Pages

Kamis, 27 Februari 2014

Exam days


sumber: Google

Ujian berlalu libur pun tiba. Kebiasaanku dulu setelah ujian adalah plesir ke kota sebelah. Dengan dalih menengok kota leluhur padahal sebenarnya pengen maen. Kekeke. Namun sekarang selesai ujian apa iya masih bisa libur? Tentu TIDAK. Justru sehari setelah ujian ada hal yang WAJIB ku selesaikan. Mengingat yang ku lakukan berhubungan dengan nasib dompet banyak orang. Hohoho. Dan si bos dengan tidak sungkan kadang menyuruhku membawanya pulang untuk dikerjakan di rumah agar dompet orang kantor bisa segera terisi. *nasib punya bos rajin kayak begini ni.
sumber: Google
 
Apa yang ku dapat selama ujian? Fashion yang jelas. Kekeke. Gak nyambung ya. Tapi selama ujian berlangsung yang ku lakukan adalah mengamati pakaian yang mahasiswa gunakan terutama mahasiswi. Mulai dari jilbab, blus, rok dan sepatu yang mereka pakai.

Jilbab apa yang lagi tren? Bukan lagi jilbab kotak dibuat segitiga dengan topi didalamnya namun jilbab panjang yang diubel-ubel gak tahu bagaimana cara pakainya tapi tetap terlihat rapi. Dan itu juga yang lagi sering muncul di tv. Terkadang malah jilbab kotak mereka buat ubel-ubelan juga sama seperti cara pakai jilbab panjang. Beuh...mereka emang gak habis kreatifnya ya.

Blus apa yang lagi tren? Karena ujian mahasiwi pun lebih banyak menggunakan longdress alias gamis. Dari gamis kaos sampai gamis sifon dengan furing tipisnya. Ckckckc. Panjang c panjang tapi transparan. Kekeke. Cuci mata kalau teman cowok bilang. 

Kalau sepatu gak ada matinya. Yang trepes masih eksis. Yang ber-heels juga selalu eksis. Dan sepatu adalah yang paling sering ku amati. Entah kenapa pengen saja punya sepatu model mereka. Tentunya yang bukan heels karena aku anti heels. Terkadang melihat sepatu yang menarik hati pengen tanya dimana belinya. Tapi malu ku lebih besar. Jadi diam sajalah. ^^

Selain fashion yang didapat pada ujian adalah mahasiswa nyontek. Kekeke. Ini juga gak ada matinya. Dari jaman masih sekolah sampai sekarang sepertinya mencontek saat ujian adalah hal yang akan selalu hidup. Mulai dari disembuyikan di kotak pensil, nulis kecil-kecil di meja sebelum ujian berlangsung atau tuker-tukeran soal yang sudah diisi jawaban oleh teman. Bahkan, ada yang membawa jam tangan layar sentuh untuk menjiplak. Tahu kan jam tangan barunya vendor Korea itu. Mungkin kalau jam tangan hanya sedikiiiiittt yang menggunakan, mengingat harganya juga aje gile. Tapi kalau mampu ya.....keberuntungan mungkin. Hohoho. Pokoke kreatif karena kreatif gak bakal mati ^^
sumber: Google

sumber: Google

Senin, 24 Februari 2014

Prime Minister and I

sumber: Google
Kali ini kdrama dengan rating satu digit gak naik-naik lagi yang aku suka. Tapi rating bukan nomer satu buatku. Yang penting aku bisa menikmati cerita bahkan berasa gak sabar nunggu cerita lanjutan di episode minggu depan.

Prime Minister and I bercerita tentang kawin kontrak. Akhirnya muncul lagi tema beginian. Awalnya cuma kontrak tapi akhirnya?? Let see..

Karena kesalahpahaman membuat Nam Da Jung ( Yoona SNSD), seorang reporter gossip, dan Kwon Yool (Lee Bum Soo), seorang Perdana Menteri terpilih, harus menikah secara kontrak. Hanya Hye Joo dan In Ho, tangan kanan Yool, yang mengetahui kontrak ini. 

Sebagai istri seorang PM tidak mudah untuk Dajung melaluinya. Istri-istri para Menteri yang serasa ingin menjatuhkan Dajung, tiga anak Yool yang kurang bisa menerimanya kecuali si bungsu Manse dan juga harus menutupi kebohongan ini dari ayahnya yang sedang dirawat di rumah sakit.

Satu per satu masalah dan rahasia terkuak. Istri Yool yang juga ibu dari anak-anaknya ternyata belum meninggal seperti yang mereka ketahui selama ini. In Ho yang merupakan orang kepercayaan Yool pun sebenarnya mendekati Yool dengan tujuan yang tidak baik. Hye Joo yang memendam suka pada Yool sejak masih SMP pun memiliki peran yang tidak sedikit dalam kehidupan politik Yool. Juga ada Joonki, mantan kakak ipar Yool ini adalah rival Yool dalam berpolitik.

Dari terpaksa menikah sampai benar-benar menjadi suka. Tapi rasa suka masih kalah dengan jalan hidup yang membuat Dajung dan Yool berpisah. Berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Beberapa tahun kemudian akhirnya mereka bertemu kembali sebagai penulis buku (Dajung) dan narasumber dari buku yang akan ditulis (Yool). END ^^.
happy family (sumber: Google)
Bagaimana kisah tokoh lain? Nayoung (mantan istri Yool) berbahagia dengan orang yang dia cintai dan bisa kembali bertemu dengan anak-anaknya. In Ho bahagia karena kakaknya yang koma sudah sehat kembali, dan sepertinya In Ho masih setia menjadi orang dibalik layar panggung politik. Hye Joo bukan lagi orang dibelakang layar panggung politik namun menjadi pemain dalam panggung itu. Joonki kembali bersahabat dengan Yool dan bahagia dengan anak dan istrinya. Oiya, setelah mengundurkan diri sebagai PM Yool mencalonkan diri sebagai kandidat presiden. Dan disaat itulah Dajung kembali ke Korea setelah perjalanannya dan menghasilkan sebuah karya, buku anak-anak.

Ending yang menggemaskan lagiiiii. Rrrrr.......,,tapi masih lebih baik daripada drama sebelumnya *MHIYD maksudnya. Tapi walopun begitu drama ini berakhir dengan semua bahagia. Bahagiaaaaa...
trio Kwon (sumber: Google)
Dan yang paling menggemaskan di drama ini adalah si bungsu Manse. "Manse-yaaaaa....", "ahjumaaaaa....". Begitu Dajung dan Manse saling memanggil. kekeke. Walopun ceritanya bisa dibilang biasa saja namun kesan yang diberikan dari para tokoh itu 'heartwarming'. Dari seorang Yool yang kurang dekat dengan anak-anaknya, mendidik dengan cara militer, mengharuskan anak-anaknya ini dan itu atau melarang ini dan itu namun sejak ada Dajung, Yool dapat berubah dan lebih mengerti apa yang diinginkan anak-anaknya. Yool juga bisa sok manis pada Dajung. kekeke. Geli lihatnya. 
 
Manse aahh (sumber: Google)

Ada dua second lead yang berhati peri disini. Inho sebagai guardian angel-nya Dajung dan Hyejo sebagai ibu perinya Yool. Disaat Dajung butuh teman Inho selalu ada. Disaat Yool butuh dukungan Hyejo selalu disampingnya. Dan seperti biasanya, second lead tidak berakhir dengan orang yang mereka sukai. Tapi gak apa-apa, paling tidak Inho dan Hyejo bahagia dengan pilihan hidup mereka.

Kamis, 20 Februari 2014

We are Family

sumber: Google
 Aman (Arjun Rampal) sudah bercerai dari istrinya Maya (Kajol) dan memiliki tiga anak yaitu Aleya, Ankush dan Anjali. Suatu hari Aman memperkenalkan pacarnya kepada ketiga anak dan mantan istrinya yaitu Shreya (Kareena Kapoor). Sejak awal Aleya tidak menyukai Shreya karena berpikir bahwa pacar ayahnya itu akan menggantikan posisi ibunya.

Suatu ketika Shreya harus menjaga tiga anak Aman karena Aman dan Maya sedang ada tugas masing-masing yang tidak bisa ditinggalkan. Ketika bersama Shreya, Anjali lepas dari penglihatan dan hilang. Namun Maya berhasil menemukannya. Maya pun melarang Shreya untuk dekat dengan anak-anaknya.

Keadaan berubah ketika Maya divonis kanker. Aman pun tinggal kembali bersama mantan istri dan ketiga anaknya untuk menjaga Maya. Dan memutuskan meninggalkan Shreya. Namun Maya bisa melihat kekosongan yang Aman rasakan sejak berpisah dengan Shreya. Karena alasan kesehatannya Maya memutuskan untuk mengajak Shreya tinggal serumah dengan mereka. Maya akan mengajari Shreya untuk menjaga anak-anak agar kelak sepeninggal Maya ada yang menjaga anak-anaknya.

Dari menyiapkan sarapan sampai mengajari anak-anak belajar dilakukan Shreya dengan baik. Lama-lama anak-anak pun menyukai Shreya. Ada rasa iri dalam hari Maya terhadap kedekatan Shreya dan anak-anak ataupun Aman.
Semakin lama kesehatan Maya memburuk. Maya harus tinggal di rumah sakit. Aman pun menjaganya. Sedangkan anak-anak Shreya yang mengurus. Di hari dilwali *kalau tidak salah namanya, sejenis adat di India, Maya meminta pulang ke rumah. Aman, Shreya dan anak-anak menyiapkan momen khusus untuk Maya. Shreya membuat potongan foto-foto dari ketika Aman menikah dengan Maya, Maya hamil, anak-anak lahir sampai anak-anak beranjak usia. Momen itu diakhiri dengan foto keluarga. Maya pun mengajak Shreya ikut dalam sesi foto tersebut karena Shreya adalah bagian dari keluarga mereka.

Waktu berjalan beberapa tahun kemudian. Aleya akan menikah. Dan disaat pernikahan Shreya bertindak sebagai ibu dari mempelai wanita. And happily ever after. End ^^.

sumber: Google
Kenapa aku tertarik nonton film ini? Karena pemainnya pasti. Dimainkan oleh Kareena Kapoor, Kajol dan Arjun Rampal. Aku suka ketiga pemain itu.dan ternyata setelah nonton...huaaaaaa....tears drop in the rain,,eh bukan bukan itu judul lagu. Gak sampai tears drop hanya teary eyes tapi kalo mata dikedipin bisa drop ding. kekeke.

We are family, cocok banget judul ini menggambarkan kisahnya. Keakraban dalam keluarga ditunjukkan dalam film ini. berbagi tugas dan saling menghargai ditunjukkan oleh Maya dan Shreya. Cocok untuk yang suka genre family movie. Selamat menonton ^^

Kamis, 06 Februari 2014

Psikologi


sumber: Google

Sesuai yang aku baca di wikipedia, ilmu psikologi itu ilmu tentang kejiwaan. Dan memang setau orang awam juga begitu kan. Kalau masuk ke sekolah psikologi ya yang dipelajari tentang kejiwaan manusia. 

Mau diterima sebagai mahasiswa atau pelajar pun terkadang ada yang mengharuskan calon siswanya untuk di tes psikologinya. Bahkan yang tidak jarang adalah pelamar kerja. Setiap instansi yang membuka lowongan kerja akan menggunakan tes psikologi sebagai salah satu cara menjaring calon pegawai terbaiknya.

Beberapa waktu yang lalu salah satu unit di kantor ku mengadakan rekruitmen pagawai baru. Salah satu tes yang diwajibkan adalah tes psikologi. Mereka mendatangkan seorang psikolog untuk melakukan tes. Tidak tanggung-tanggung, waktu yang digunakan untuk menguji dari pagi hingga sore. Fiuh...melelahkan memang. Tapi dari tes itu bisa diketahui kepribadian seseorang. Bagaimana hasilnya?

Dari tahapan yang sudah dilalui sebelumnya terdapat lima calon pegawai yang lolos tes psikologi. Dan dari lima itu hanya satu yang dinyatakan untuk disarankan diterima. Sedangkan yang lain tidak disarankan untuk diterima. Kenapa? ada yang karena dia adalah seseorang yang mudah panik, seseorang yang kurang bisa mengontrol emosi, mudah tertekan dan hal lain lagi. Namun karena suatu hal satu orang yang dinyatakan psikolog layak untuk diterima tidak bisa diterima karena alasan lain. Dan yang akhirnya diterima adalah salah satu dari empat yang dinyatakan untuk tidak disarankan diterima.

Sebesar itukah psikologi seseorang mempengaruhi pekerjaan seseorang? Hmm...sepertinya iya. Nyatanya hampir semua instasi selalu mengadakan tes psikologi untuk calon pegawainya. Kalau semua instansi menggunakan standar diterima jika tahan tekanan, tidak emosian atau tidak mudah panik maka orang dengan kekurangan seperti itu mau kerja dimana? Hohoho. Yaa...mungkin tergantung rezeki orang juga ya. Nyatanya yang tadi tidak disarankan diterima akhirnya malah diterima. Itu sudah menjadi rezeki dia kan? ^^

sumber: Google
Dulu waktu aku tes di kantor ini juga begitu. Setelah tes psikologi yang rontok banyaaaakkk. Paling banyak rontok justru di tes psikologi dibanding tes-tes lain. Bahkan temanku waktu SD pun juga ikut rontok di tes ini. Alhamdulillah aku berhasil di tes psikologi. Apa itu artinya aku orang yang tahan banting? Orang yang bisa mengontrol emosi? Orang yang tidak panikan? Kalau yang jawab aku sebenarnya aku jawab tidak. Tapi aku lolos tes psikologi waktu itu. Jadi?? Sudah rezeki ku diterima di kantor ini mungkin. ^^
 

Selasa, 04 Februari 2014

Print Screen



Pernah suatu ketika karena ada masalah dengan sistem baru, si mentor kami meminta mengirim email tentang masalah di sistem baru disertai dengan print screen alias tampilan yang bermasalah seperti apa. Nah loe? Bagaimana cara membuat print screen dari komputer? Karena tidak tahu membuat print screen maka keluhan tidak disertai tampilan gambarnya. Tanya temen sebelah juga tidak tahu caranya. Aku pun juga tidak akal-akalan browsing bagaimana cara membuatnya. 

Beberapa waktu kemudian, aku melihat postingan Melodi yang menampilkan page dari blog dia. Kok bisa bagaimana caranya ya? melodi pun cerita bahwa itu adalah print screen yang dia buat dari laptopnya. Caranya? Ternyata caranya simpel bangeeeeettt. Dan aku pun merasa sangat ketinggalan jaman. Kekeke.

Dan caranya adalah buka yang akan dibuat print screen-nya. Pencet tombol print screen yang ada di keyboard. Buka Paint dan paste-kan disitu. Tadaaa.....begini hasilnya...



Silakan save as jika ingin menyimpan gambar apa adanya.

Oiya kalau membuat dengan laptop maka saat memencet tombol print screen disertai pencet tombol fn *kalau tidak salah ingat ya :D

Gambar diatas adalah walpaper komputer di kantor. Standar memang walpapernya. Biarin. Kalau ku beri gambar yang unyu-unyu nanti banyak komentar ^^.

Dear Galileo


sumber: Google
Film Thailand yang bercerita tentang dua sahabat yang berpetualang ke Eropa. Diawali dengan Cherry, seorang mahasiswa arsitek yang di skors dari kampus karena memalsukan tanda tangan dosennya dan Noon yang baru putus dari pacarnya. Berdua memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Eropa dengan visa pelajar. Tujuan pertama mereka adalah London.

Di London mereka memiliki teman yang akan ditumpangi selama beberapa waktu. Namun sesampainya mereka di London teman mereka malah akan pulang ke Bangkok. Jadilah mereka berdua tinggal di rumah *nan sempit dan jorok :D, teman mereka itu.

Untuk bertahan hidup Cherry dan Noon menjadi pelayan di resto Thailand. Dan ternyata beberapa orang Thailand pun bekerja juga di resto itu sebagai imigran gelap. Diuber-uber polisi imigrasi pun menjadi salah satu pengalaman untuk Cherry dan Noon.

Mencari pengalaman lain Cherry dan Noon menuju ke Paris. Di Paris ini persahabatan mereka diuji. Kesalahpahaman dan pertahanan ego masing-masing membuat mereka bertengkar. Ditengah pertengkaran Noon jatuh sakit dan Cherry pun merawatnya dengan baik. 

Di Paris Noon bertemu dengan seorang pria yang memberinya banyak pelajaran. Jatuh hati pada pria itu? Iya pada akhirnya. Dan dari pria itu juga Cherry yang jago menggambar mendapat tawaran dari seorang arsitek yang berkantor di Milan. Cherry ditawari untuk bekerja di kantornya yang ada di Milan. Bukan kesempatan yang patut ditolak. Cherry memberi kabar pada ayahnya tentang hal ini. Cherry pun terbang ke Milan. Bekerja di kantor konsultan arsitek tersebut. Dan Noon? Happily ever after dengan si pria ^^. 

Film ini sederhana tapi kereeeenn. Kenapa? Karena ada petualangan di Eropa nya. Kekeke. Lagi-lagi karena travelling around Europe ni.  Ketika nonton film ini aku membayangkan andai yang sedang travelling adalah aku dan Melodi. Hohoho. Seru kali ya Mel kita bisa pergi bareng seperti mereka. Imagination to be true ^^.

Dan yang aku sukai dari cerita ini adalah Cherry dan Noon merupakan dua orang dengan sifat yang hampir bertolak belakang. Menurutku begitu ya. Cherry seorang yang lumayan keras dengan pendapatnya, berbakat menjadi arsitek, jorok alias tidak suka hal rapi, sedikit cool, berani melawan aturan *tidak patut dicontoh ^^, dan lebih ke tomboy. Sedangkan Noon lebih ke cute, suka dengan kerapian, tidak berani melawan aturan *kecuali dipaksa Cherry, dan lebih ke-cewek banget. Tapi perbedaan mereka adalah hal yang saling melengkapi kan? Itulah indahnya persahabatan. Terkadang kita berteman dengan orang yang justru bertolak belakang dengan kita, walopun pasti dibalik perbedaan ada persamaan yang menyatukan. ^^