Pages

Tampilkan postingan dengan label movie. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label movie. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 September 2015

Inside Out




sumber: Google
Film yang dirilis Pixar ini bercerita tentang Riley dengan beberapa emosi dalam dirinya. Ada joy (senang), sadness (sedih), disgust (jijik), fear (takut) dan anger (marah). Kelima emosi ini muncul bergantian dalam keseharian Riley. 

Joy mendominasi kehidupan Riley. Asal ada joy semua terasa aman tentram. Namun sebuah kejadian membuat joy dan sadness ‘terbuang’ dari inti memori. Jadilah Riley hanya memiliki emosi fear, disgust dan anger. Tanpa joy dan sadness Riley menjadi anak yang tidak seperti biasanya. Apalagi Riley baru saja diajak pindah rumah oleh orang tuanya ke kota sebelah. Lingkungan baru, sekolah baru dan teman baru. Pasti kota tempat tinggal yang dulu sangat dirindukan Riley.

Namun tetep happy ending kok. Dengan kembalinya joy dan sadness Riley kembali memiliki emosi yang lengkap. Tidak harus joy yang selalu menonjol untuk bahagia. Namun ketika sadness berperan lebih pun Riley kembali menemukan kebahagiaannya.
sumber: Google

Jadi critanya ada yang lagi pengen nonton kartun 3D. Dan ada yang muter film ini versi 3D. Jadilah yang lagi pengen nonton ngajak yang gak pengen buat nonton. Hehe. 

Pas nonton aku berpikir sepertinya di kepala kita emosi-emosi ini juga saling ‘berebut’ untuk tampil sehingga menunjukkan emosi kita yang keluar yang mana c. Kalo lagi kesel sama mahasiswa resek ya ‘anger’ yang muncul. Hohoho. Kalo lagi dapat gaji ke-13 ya ‘joy’ mendominasi kan :D. 

Dan beberapa hari setelah nonton film ini si akang bilang ke adeknya di depanku. “kemarin ada yang ngajak nonton Inside Out. Padahal siangnya aku udah dapat videonya tapi gak HD c. Tapi sekarang udah ku hapus videonya”.

Rrrrrrrr...,kenapa gak bilang! Dijawab gak mau mematahkan semangat orang yang lagi pengen nonton, jadi pas diajak ya ayok aja. Ku jawab ya gak apa-apa c kan aku gak kehilangan duit :D

Jadi emosi mana yang muncul pas tau ternyata udah ada video bajakannya? Anger,sadness tapi berubah jadi joy. Haha...

Jumat, 19 Juni 2015

Stand By Me Doraemon



Film ini sudah lama rilis. Tapi baru beberapa hari yang lalu aku tonton. Telat memang, tapi lebih baik terlambat daripada tidak. :D . Katanya ini film terakhir dari Doraemon. Entah benar atau tidak tapi karena katanya ini film terakhir yang membuatku pengen nonton. Seumur-umur gak pernah nonton Doraemon versi film. Hohoho. 

Doraemon dikirim oleh cucu dari cucunya Nobita di masa depan yang ingin menolong kehidupan kakek buyutnya dari kesialan-kesialan yang dialami di masa sekarang. Mungkin bukan kesialan juga ya, emang dasar Nobita agak lola c. Hehe. 

Awalnya masa depan Nobita yang diperlihatkan Doraemon adalah menikah dengan Jaiko, adik Giant. Kekeke. Mencak-mencak sendirilah Nobita. Bisa-bisanya beristri Jaiko. Tapi kejadian demi kejadian yang dialami Nobita mengubah masa depan Nobita. Yaitu Nobita menikah dengan Shizuka.

Ketika Nobita berubah menjadi anak yang lebih baik daripada sebelum Doraemon datang *menurutku c, dan Nobita melihat masa depan bahwa dia menikah dengan Shizuka, Nobita pun merasa bahagia. Ketika Nobita bahagia maka saat itulah Doraemon harus kembali ke masa depan karena misi Doraemon sudah sukses yaitu membuat Nobita bahagia.

Namun alat yang ditinggalkan Doraemon untuk Nobita membuat Doraemon bisa kembali lagi ke masa kini. Doraemon dan Nobita pun kembali bertemu dan stand by me Doraemon...

Kenapa Shizuka lebih memilih Nobita daripada Dekisuki yang high quality? Katanya Nobita itu orang yang membutuhkan orang lain untuk menjaganya, tidak seperti Dekisuki yang kira-kira bisa apa-apa sendiri. Dan dibalik low quality-nya Nobita, dia adalah orang yang tulus. Dan kata si akang pilihan Shizuka ini memang realistis, bukan dramatis. Iyo po??

gambar: Google

Selasa, 11 Maret 2014

99 Cahaya (Movie part 2)



sumber: Google


Akhirnya tayang juga part 2 dari film 99 Cahaya di Langit Eropa. Sama dengan part 1 nya, kali ini kami pun nonton di hari kedua tayang. Mungkin karena masih ada dua jam sebelum tayang jadi pas beli tiketnya tidak antri. Tapi pas liat tempat duduknya kursi yang enak sudah hampir full. Untungnya masih ada kursi yang nyaman untuk kami.

Cordoba. Bermodal tiket promo, Rangga dan Hanum pun terbang kesana. Menikmati sisa-sisa kejayaan Islam jaman dulu. Mungkin karena keterbatasan durasi, menurutku scene mereka di Cordoba sedikit sekali. Beberapa kisah tidak ditampilkan. Tapi tidak apa-apa, sudah cukup menunjukkan keindahan Cordoba kok.

Baca-baca komentar orang tentang film ini kenapa banyak yang bilang bikin nangis ya? Malah ada yang bilang “Something is wrong with you if you're not crying while you're watching”. Begitukah? Berarti ada yang salah dengan ku dunk? Kekeke. Kalau buatku “I’m not crying, just teary eyes”. Masihkah disebut ada yang salah denganku? #abaikan

Dan perselisihan dibalut persahabatan antara Rangga, Stevan dan Khan membuatku senyum-senyum. Berbeda tapi berteman. Asyik melihatnya. Stevan mewakili logika, Khan mewakili kepercayaan dari hati. Dan Rangga berada ditengah-tengahnya. Begitu bukan ya?

Overall, film ini tidak mengecewakan. *thumbs up*

Kamis, 20 Februari 2014

We are Family

sumber: Google
 Aman (Arjun Rampal) sudah bercerai dari istrinya Maya (Kajol) dan memiliki tiga anak yaitu Aleya, Ankush dan Anjali. Suatu hari Aman memperkenalkan pacarnya kepada ketiga anak dan mantan istrinya yaitu Shreya (Kareena Kapoor). Sejak awal Aleya tidak menyukai Shreya karena berpikir bahwa pacar ayahnya itu akan menggantikan posisi ibunya.

Suatu ketika Shreya harus menjaga tiga anak Aman karena Aman dan Maya sedang ada tugas masing-masing yang tidak bisa ditinggalkan. Ketika bersama Shreya, Anjali lepas dari penglihatan dan hilang. Namun Maya berhasil menemukannya. Maya pun melarang Shreya untuk dekat dengan anak-anaknya.

Keadaan berubah ketika Maya divonis kanker. Aman pun tinggal kembali bersama mantan istri dan ketiga anaknya untuk menjaga Maya. Dan memutuskan meninggalkan Shreya. Namun Maya bisa melihat kekosongan yang Aman rasakan sejak berpisah dengan Shreya. Karena alasan kesehatannya Maya memutuskan untuk mengajak Shreya tinggal serumah dengan mereka. Maya akan mengajari Shreya untuk menjaga anak-anak agar kelak sepeninggal Maya ada yang menjaga anak-anaknya.

Dari menyiapkan sarapan sampai mengajari anak-anak belajar dilakukan Shreya dengan baik. Lama-lama anak-anak pun menyukai Shreya. Ada rasa iri dalam hari Maya terhadap kedekatan Shreya dan anak-anak ataupun Aman.
Semakin lama kesehatan Maya memburuk. Maya harus tinggal di rumah sakit. Aman pun menjaganya. Sedangkan anak-anak Shreya yang mengurus. Di hari dilwali *kalau tidak salah namanya, sejenis adat di India, Maya meminta pulang ke rumah. Aman, Shreya dan anak-anak menyiapkan momen khusus untuk Maya. Shreya membuat potongan foto-foto dari ketika Aman menikah dengan Maya, Maya hamil, anak-anak lahir sampai anak-anak beranjak usia. Momen itu diakhiri dengan foto keluarga. Maya pun mengajak Shreya ikut dalam sesi foto tersebut karena Shreya adalah bagian dari keluarga mereka.

Waktu berjalan beberapa tahun kemudian. Aleya akan menikah. Dan disaat pernikahan Shreya bertindak sebagai ibu dari mempelai wanita. And happily ever after. End ^^.

sumber: Google
Kenapa aku tertarik nonton film ini? Karena pemainnya pasti. Dimainkan oleh Kareena Kapoor, Kajol dan Arjun Rampal. Aku suka ketiga pemain itu.dan ternyata setelah nonton...huaaaaaa....tears drop in the rain,,eh bukan bukan itu judul lagu. Gak sampai tears drop hanya teary eyes tapi kalo mata dikedipin bisa drop ding. kekeke.

We are family, cocok banget judul ini menggambarkan kisahnya. Keakraban dalam keluarga ditunjukkan dalam film ini. berbagi tugas dan saling menghargai ditunjukkan oleh Maya dan Shreya. Cocok untuk yang suka genre family movie. Selamat menonton ^^

Selasa, 04 Februari 2014

Dear Galileo


sumber: Google
Film Thailand yang bercerita tentang dua sahabat yang berpetualang ke Eropa. Diawali dengan Cherry, seorang mahasiswa arsitek yang di skors dari kampus karena memalsukan tanda tangan dosennya dan Noon yang baru putus dari pacarnya. Berdua memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Eropa dengan visa pelajar. Tujuan pertama mereka adalah London.

Di London mereka memiliki teman yang akan ditumpangi selama beberapa waktu. Namun sesampainya mereka di London teman mereka malah akan pulang ke Bangkok. Jadilah mereka berdua tinggal di rumah *nan sempit dan jorok :D, teman mereka itu.

Untuk bertahan hidup Cherry dan Noon menjadi pelayan di resto Thailand. Dan ternyata beberapa orang Thailand pun bekerja juga di resto itu sebagai imigran gelap. Diuber-uber polisi imigrasi pun menjadi salah satu pengalaman untuk Cherry dan Noon.

Mencari pengalaman lain Cherry dan Noon menuju ke Paris. Di Paris ini persahabatan mereka diuji. Kesalahpahaman dan pertahanan ego masing-masing membuat mereka bertengkar. Ditengah pertengkaran Noon jatuh sakit dan Cherry pun merawatnya dengan baik. 

Di Paris Noon bertemu dengan seorang pria yang memberinya banyak pelajaran. Jatuh hati pada pria itu? Iya pada akhirnya. Dan dari pria itu juga Cherry yang jago menggambar mendapat tawaran dari seorang arsitek yang berkantor di Milan. Cherry ditawari untuk bekerja di kantornya yang ada di Milan. Bukan kesempatan yang patut ditolak. Cherry memberi kabar pada ayahnya tentang hal ini. Cherry pun terbang ke Milan. Bekerja di kantor konsultan arsitek tersebut. Dan Noon? Happily ever after dengan si pria ^^. 

Film ini sederhana tapi kereeeenn. Kenapa? Karena ada petualangan di Eropa nya. Kekeke. Lagi-lagi karena travelling around Europe ni.  Ketika nonton film ini aku membayangkan andai yang sedang travelling adalah aku dan Melodi. Hohoho. Seru kali ya Mel kita bisa pergi bareng seperti mereka. Imagination to be true ^^.

Dan yang aku sukai dari cerita ini adalah Cherry dan Noon merupakan dua orang dengan sifat yang hampir bertolak belakang. Menurutku begitu ya. Cherry seorang yang lumayan keras dengan pendapatnya, berbakat menjadi arsitek, jorok alias tidak suka hal rapi, sedikit cool, berani melawan aturan *tidak patut dicontoh ^^, dan lebih ke tomboy. Sedangkan Noon lebih ke cute, suka dengan kerapian, tidak berani melawan aturan *kecuali dipaksa Cherry, dan lebih ke-cewek banget. Tapi perbedaan mereka adalah hal yang saling melengkapi kan? Itulah indahnya persahabatan. Terkadang kita berteman dengan orang yang justru bertolak belakang dengan kita, walopun pasti dibalik perbedaan ada persamaan yang menyatukan. ^^

Sabtu, 07 Desember 2013

99 Cahaya di Langit Eropa (Movie)

sumber: Google

Seperti cerita yang di novel, versi film ini menceritakan kehidupan Hanum ketika mengikuti uaminya mengambil doctoral di Wina Austria. Kejenuhan yang dirasakan selama di rumah terhapus sejak Hanum mengenal Fatma di kelas kursus Bahasa Jerman. Setiap pulang kursus Fatma akan mengajak Hanum jalan-jalan berkeliling Wina untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah Islam atau pun tempat-tempat indah lainnya. Dan cerita pun mirip dengan novelnya, silakan baca sendiri ya ^^.

Ternyata film ini dibuat dalam dua bagian. Yang sedang tayang sekarang adalah part satu. Part dua entah kapan tayang. Yang jelas tahun depan lah ya. Dibuat dua bagian agar menjaga keaslian cerita sesuai novel, begitu katanya.

Dan…film ini termasuk film yang tidak membuat ku kecewa jika dibanding dengan novelnya. Hampir semua detil mirip dengan yang ada di novel. Namun ada keharuan yang lebih terasa di film daripada saat membaca novelnya. Yaitu saat Hanum tahu kalau ternyata Ayse, anak dari Fatma, ternyata mengidap kanker. Narasi dan adegan yang diperlihatkan membuat teman sebelah sampai menangis. Dan kembali aku pun bertanya, “ngapain kamu nangis?”. Kekeke.

Oiya, sejak awal nungguin kok Fatin gak muncul-muncul ya. Ternyata muncul di menit agak akhir dan…………mungkin tidak lebih dari satu menit saja. Kekeke. Namanya juga special appearance.

Film pun diakhiri dengan cuplikan adegan untuk part duanya. Hmm….harus nonton ni part duanya. Jalan-jalan ke Cordoba euy…

Selasa, 13 Agustus 2013

Don’t Go Breaking My Heart

Film Hongkong-China ini bercerita tentang Cheng Ziyin (Gao Yuanyuan) yang berprofesi sebagai seorang analis bank. Ziyin belum bisa melupakan mantan pacarnya yang pergi dengan wanita lain. Semua barang-barang kenangan bersama mantannya masih dia simpan.

Kantor tempat Ziyin bekerja bersebelahan dengan kantor Cheung Shen-ran (Louis Koo) seorang playboy yang merupakan bos suatu perusahaan. Ziyin dan Shen-ran pun berkomunikasi melalui jendela ruang kerja kantor mereka yang saling berhadapan. Mereka bertukar gambar untuk berkomunikasi melalui jendela tersebut. *lucu gambar-gambarnya ^^

Di lain waktu, Ziyin bertemu dengan Fang Qihong (Daniel Wu) seorang arsitek yang ,*sepertinya, sedang frustasi, tidak mau menggambar dan kecanduan alcohol. Perkenalan mereka mengubah keduanya. Ziyin merubah penampilan dan memulai hidup baru dengan membuang barang-barang kenangan bersama mantannya. Qihong menjauhi alcohol dan mencoba kembali menggambar untuk menghasilkan karya sebagai seorang arsitek.

Ziyin berjanji bertemu dengan Qihong di suatu hari untuk menunjukkan hasil gambar Qihong. Namun di hari yang ditentukan Ziyin tidak datang karena ada janji bertemu dengan Shen-ran. Sejak saat itu Ziyin dan Qihong putus komunikasi. Sedangkan Ziyin dan Shen-ran memiliki hubungan yang semakin dekat. Bahkan Shen-ran pindah ke kantor Ziyin dan berperan sebagai bos Ziyin. Kedekatan keduanya tidak mulus. Shen-ran yang playboy membuat Ziyin maju mundur berhubungan dengan Shen-ran. Namun di satu sisi Ziyin memang menyukai Shen-ran.

Tiga tahun berlalu. Qihong telah memiliki kantornya sendiri dan kembali menjadi arsitek. Kantor Qihong bersebelahan dengan kantor Shen-ran. *kantor lama Shen-ran sekarang dipake sebagai kantornya Qihong. Karena kantor mereka bersebelahan mereka bisa saling melihat dari kaca dan merekapun bertemu kembali. Persaingan Qihong dan Shen-ran dimulai. Aksi pukul diantara keduanya pun sempat terjadi.

Ziyin menyukai Shen-ran namun tidak yakin bahwa Shen-ran adalah orang yang bisa dia percaya. Ziyin pun dekat dengan Qihong. Dan disuatu malam Qihong mengajak Ziyin makan malam dengan keluarganya disebuah restoran mewah di lantai tinggi sebuah gedung. Ziyin diperkenalkan sebagai calon istrinya. Di waktu yang sama, Shen-ran tidak dengan mudah menyerah. Shen-ran berlari menuju gedung sebelah dari restoran itu. Dan dari kaca jendela Shen-ran bisa melihat Ziyin sedang makan malam dengan keluarga Qihong.

Shen-ran menelpon Ziyin dan melamarnya. Cincin Shen-ran diletakkan didalam sebuah menu makanan di restoran itu. Dan disaat Ziyin membuka menu dia kaget karena ada cincin di dalamnya. Keluarga Qihong pikir itu dari Qihong. Namun Qihong berkata bukan. Qihong pun tahu bahwa cincin itu berasal dari Shen-ran yang sedang berada di gedung sebelah. Qihong pun tidak mau kalah. Qihong juga melamar Ziyin dengan berlutut di depannya. Dua orang melamar Ziyin dalam waktu yang sama. Dan pilihan Ziyin jatuh pada Qihong. Mereka pun berpelukan disambut tepuk tangan keluarga Qihong. Di gedung sebelah Shen-ran memberikan tanda selamat untuk keduanya. END.

Lama gak lihat romcom, berasa so sweat ni film. Kekeke. Apalagi pas Ziyin berkomunikasi lewat jendela dengan Shen-ran. Gambar-gambar yang mereka tempel di jendela masing-masing lucu, kayak gambar buat anak TK. Tapi kayaknya ini cuma bakal ada di film. Kalo beneran mungkin orang berpikir “ngapain c tu orang kurang kerjaan”. Doenk!!

Yang menarik dari Qihong adalah tipe good boy, perhatian, lebih keren (*paling gak di mata ku), arsitek pula. Kekeke. Walopun peran arsiteknya kayak sekedar tempelan karena memang tidak banyak ditunjukkan karyanya. *emang intinya love story kok ya.

Dan adegan yang keren lagi adalah adegan terakhir saat kedua cowok itu melamar si cewek. Yang satu berlutut di depan mata (Qihong). Yang satu (Shen-ran) suara di telepon tapi wujudnya di gedung seberang sambil membentangkan spanduk bertuliskan “marry me”. Woaaa….bikin galau tu. Kekeke. Dan yang paling gak aku sangka adalah Ziyin berakhir dengan Qihong si goodboy dan bukan Shen-ran si badboy.

Padahal sejak awal nonton sudah ku tebak akhirnya bakal memilih Shen-ran. Biasanya kan diakhir si cewek memilih yang badboy. Tapi di film ini hal itu terbantahkan. Dan itu memang ending yang aku harapkan ^^

cast
itu gambar Qihong (atas kanan) lagi melamar Ziyin pas adegan akhir.

Qihong jaman jadi alkoholic

tonjok dan tendang antara dua cowok

senyum Shen-ran diatas senyum ikhlas kalah ^^





Senin, 11 Maret 2013

Jack The Giant Slayer



Jack, seorang anak petani yang percaya dengan cerita raksasa yang hidup di atas langit adalah benar adanya. Isabelle, seorang putri yang percaya kisah raksasa itu hanya sebuah dongeng. Sepuluh tahun berlalu dan mereka tumbuh dewasa. Secara tidak sengaja mereka bertemu dan dongeng yang mereka dengar di waktu kecil itu menjadi nyata.

Biji-bijian ajaib yang dibawa Jack yang didapatnya dari seorang biarawan tumbuh menjadi pohon yang menjulang tinggi menembus langit. Isabelle pun ikut terbawa pohon itu ke langit. Jack dan beberapa orang suruhan dari istana mencoba menaiki pohon itu untuk membawa Isabelle kembali turun.

Hasilnya? Pastilah Isabelle pulang dengan selamat. ^^ . Kalo mau tau detil ceritanya nonton sendiri aja ya. Lagi males nulis detil ni.

sumber: Google
Awalnya agak males nonton film beginian. Kan ini termasuk fantasi ya. Tapi karna temen nonton lebih pilih ni film dan si embun pagi juga recommend ni film jadilah nonton juga ni film. Dan hasilnya? Si embun pagi gak jadi dihukum karena ni film beneran keren. Dari depan sampe selesai seru terus. Kekeke.

Oiya, yang jadi Isabelle bening banget. Cantik maksude. Dan ternyata setelah ku obok-obok dia kelahiran 1992. Ckckck, masih muda ternyata. Ku pikir udah lebih dari itu umurnya. Dan menurutku muka Eleanor Tomlinson alias pemeran Isabelle ini agak nyrempet sama Raline Shah pemeran Riani di film 5 cm. Ya gak? *just my opinion.

Overall bagus aja ni film walopun ending bakal bisa ditebak. Si putri dan anak seorang petani yang baik hati terlibat dalam sebuah petualangan. Ending seperti apa kira-kira yang terjadi? Happily everafter pastinya ^^