Pages

Senin, 25 Februari 2013

Setiap Orang Selalu Merasa Dirinyalah Yang Paling Benar



"Setiap orang selalu merasa dirinyalah yang paling benar”. Entah dimana, siapa pencetusnya atau kapan tepatnya aku baca quote itu. Tapi setelah ku pikir-pikir bener juga tu kalimat. Apalagi sekarang aku sering ketemu dengan orang-orang yang berani ‘ngeyel’ bahwa mereka benar walopun sebenarnya mereka salah. Kenapa aku bilang mereka salah? Karena aku merasa aku yang benar. Kekeke. 

Setiap ‘berantem’ dengan orang-orang itu, aku jadi ingat quote ini. Dan aku jadi merasa maklum dengan sikap mereka. Tapi aku juga gak mau kalah kalau memang aku punya bukti bahwa merekalah yang kurang teliti sehingga kesulitan datang pada mereka. *tau maksudku kan super mom? ^^

Manusiawi kalo setiap orang merasa dirinya benar. Dan hal yang biasa seseorang menyalahkan orang lain. Tapi haruskah selalu ada pemakluman buat itu? Ya yang tahan maklum terus ya monggo. Hehehe. Tapi ya biar gak pada berantem hargai saja pendapat orang lain yang mungkin berbeda dengan kita. Gak selalu diri kita yang benar... ^^

sumber: Google

Rabu, 20 Februari 2013

Pintu Kemana Saja


Lalala.....aku sayang sekali...doraemon..
 
Begitu kalimat akhir ost nya Doraemon. Tokoh kartun robot kucing dari masa depan ini eksis di tv Rajawali selama 20 tahun *kalo gak salah hitung. Dari kantong ajaibnya bisa keluar berbagai macam alat yang akan membantu Nobita menghadapi masalahnya *yang akhirnya malah Nobita kena batunya tu,,kekeke.

Alat apa yang paling aku pengenin dari kantong ajaib itu?? Pintu kemana saja. Kenapa? Soalnya kalo pengen pergi kemana-mana gak perlu kehujanan ato kepanasan. Gak perlu kena macet. Gak perlu capek-capek nyetir *nyetir motor maksude.

sumber: Google
Dulu aku ma super mom punya pendapat yang sama tentang apa yang akan terjadi jika beneran ada pintu itu. Yaitu orang-orang akan gendut. Soalnya mereka gak banyak jalan. Mau kuliah di lantai 3 gak perlu ngos-ngosan tiga kali naikin tangga *pengalaman pribadi ni. Mau kemana-mana tinggal buka pintu trus sampai dah. Kekeke.

Tapi kalo beneran ada tu pintu bisa kacau ni negara. Kenapa? Jalan tol gak laku. Pegawainya bisa di PHK. Jalanan sepi coz gak ada yang naik kendaraan buat kemana-mana. Sopir gak dapat penumpang kan. Dan banyaaaaaaakk lagi imbas yang lain. Jadi moga aja Doraemon gak beneran ada. Hehehe...

Jadi nikmati aja yang sudah ada. Nikmati ngos-ngosan naik tiga lantai. Nikmati kehujanan ato kepanasan diatas motor. Nikmati jalanan yang terkadang macet. Syukuri aja nikmat-Nya ^^

Selasa, 19 Februari 2013

Move On


‘Move On’ termasuk kata *kalimat ato kata ya?, yang lagi happening skarang. 'Belum bisa move on', gitu biasanya kalimatnya. Biasanya tu kata dipake buat orang yang belum bisa nglupain mantan *mantan pembokat termasuk gak ya?kekeke. Tapi barusan baca postingan temen tentang ‘move on’ dan gak ada hubungannya ma mantan atopun over relationship.

Tu temen udah mulai bisa move on akhir bulan Februari ini. Move on dari apa? Dari lembur akhir tahun. Walopun ni udah awal tahun tapi kerjaan akhir tahun kemarin masih menghantui. Dan akhirnya dia bisa move on skarang. Udah bisa leyeh-leyeh dan browsing-browsing gak penting.

Gimana dengan super mom? Sepertinya dia belum bisa move on dari setumpuk kerjaan sejak Januari kemarin. Adaaaaaaaaa aja kerjaan yang harus diselesein. Kalo lari bisa dibilang marathon coz panjaaaaaaang lintasannya. Tapi kalo aku bilang itu estafet. Selesai satu pekerjaan tar ganti lagi pekerjaan yang lain. Anggep aja file-file yang ada di meja dia itu tongkat estafet. Kalo udah selesai kan dikasih bagian lain yang harus memproses lebih lanjut. Nah tar super mom dapat lagi ‘tongkat’ dari bagian lain buat dikerjain lagi. *ckckck....,,sabar ya Mom ^^

Bagaimana dengan ku? Move on dari kerja rodi sepertinya sudah. Move on dari ‘naga octopus’ sepertinya belum ^^. Yaaa nikmati aja saat-saat move on dari setumpuk kerjaan ^^

sumber: Google

Rabu, 13 Februari 2013

Hello Stranger


Bercerita mengenai dua orang Thailand yang berlibur ke Korea Selatan. Seorang cowok yang berangkat bersama rombongan tur dan seorang cewek yang bepergian sendirian ke Korea. *model backpaker gitu. Si cowok menginap di hotel mewah dan si cewek menginap di motel.

Nasib mempertemukan mereka di depan motel si cewek. Karena sesuatu hal, si cowok ketinggalan bis rombongan turnya dan ‘ditinggal’ selama dua hari oleh rombongan. Hasilnya si cowok yang gak bisa bahasa inggris apalagi bahasa korea ini nguntuit kemana pun cewek itu pergi.

Setelah bisa menerima keadaan masing-masing mereka menjadi teman dan mengelilingi Korea bersama. Dua hari berlalu dan setelah itu si cowok lebih memilih pergi dengan si cewek daripada mengikuti rombongan turnya.

Ternyata si cewek datang ke Korea karna ingin menghadiri pernikahan teman Koreanya tanpa sepengetahuan pacarnya. Dan setelah pacarnya tau si cewek berbohong mereka pun putus via telepon. Si cewek pun patah hati ditengah perjalanan Koreanya. Namun ada si cowok yang menghiburnya.

Si cowok seharusnya datang ke Korea bersama pacarnya. Namun saat keberangkatan tiba mereka sudah putus. Jadilah dua orang patah hati ini saling mengisi dalam perjalanan Korea mereka.

Perasaan suka muncul dalam hati mereka. Mereka pun (seperti) sudah jadian. Namun di hari kepulangan mereka ke Thailand, datanglah mantan pacar si cowok yang menyusul ke Korea. Si cowok dan si cewek pulang dengan pesawat yang sama namun sendiri-sendiri. *kayak gak kenal gitu.
 
Saat kembali ke Thailand, di bandara si cowok menangis setelah menemukan sebuah koin pemberian si cewek saat masih di Seoul. Pacarnya pun hanya bisa terpaku melihatnya.

Satu tahun berlalu. Si cowok dengan kesehariannya dan si cewek dengan kesehariannya juga. Dalam suatu program radio yang sering didengarkan si cewek, si cowok menelpon dan bercerita tentang pengalamannya bertemu seseorang cewek waktu di Seoul. Dan pastinya si cewek sedang mendengarkan siaran radio tersebut. Mendengar cerita si cowok, si cewek tersenyum dan menangis karna si cewek tau bahwa yang menelpon adalah si cowok yang ia temui di Korea. 

Waktu penyiar bertanya pada si cowok “siapa sebenarnya namamu?”. Si cowok menjawab “namaku adalah.....”. END *alias langsung credit title.


Baru semalem nonton di film di Kompastv. Padahal udah rilis lama ya. Kekeke. Dari depan sampai akhir tidak disebutkan siapa nama si cowok dan si cewek. Karna mereka memutuskan untuk tidak menyebut nama masing-masing dalam perkenalan mereka. Makanya setelah balik ke Thailand mereka tidak bisa saling kontak. Gak tau nama, no hape apalagi alamat.

Kayaknya ni film agak nyindir drama korea yang lagi booming di Thailand. Si cewek orang yang tergila-gila dengan Kdrama. Ke Korea pun juga tertarik karna drama-drama itu, selain karna urusan pribadi. Tapi si cowok orang yang agak sinis dengan keadaan itu. Si cowok bilang “kalo bukan karna drama apa turis akan datang ke Korea” *cara ngomongnya sambil agak sinis. Di satu sisi aku nangkep kalo Korea kebanjiran turis karna kesuksesan dramanya. Di satu sisi, justru drama itu lah yang memang menjadi bahan promosi wisata Korea.

Tapi kalo diliat keseluruhan film, aku merasa ini film Thailand tapi malah kayak mempromosikan Korea. Mereka mengunjungi tempat-tempat wisata, *cafe nya Coffe Prince juga lho, makan makanan khas Korea, menunjukkan pernikahan tradisional Korea dan lokasi syuting pun tempat-tempat indahnya Korea.

About ending. Emang gak bisa ditebak kalo endingnya akan seperti itu. Bisa dibilang ngambang c. Silakan penonton dengan asumsi kelanjutan masing-masing. Apakah setelah siaran radio itu mereka bertemu? Trus jadian? Ato memang tidak bertemu dan tetap dengan hidup masing-masing? Hmm...silakan menulis script sendiri ^^

Sabtu, 02 Februari 2013

Bride Wars



Emma (Anne Hathaway) dan Liz (Kate Hudson) berteman sejak kecil. Mereka bertemu pertama kali di Plaza Hotel bersama ibu-ibu mereka untuk minum teh pada bulan Juni. Di tempat itu Emma dan Liz melihat sebuah resepsi pernikahan. Mereka pun memiliki impian menikah di Plaza Hotel pada bulan Juni jika sudah dewasa nanti.
first meeting
Dua puluh tahun mereka berteman baik. Saling mengisi satu sama lain. Emma menjadi seorang guru dan Liz menjadi seorang pengacara. Dan di waktu yang hampir sama mereka dilamar pacar masing-masing. Mereka pun sibuk mengurus rencana pesta pernikahan. 

Liz jadi pengacara

Emma jadi guru




Mereka mendatangi seorang wedding planner. Diputuskan mereka menikah di Plaza Hotel pada bulan Juni. Liz pada tanggal 6 dan Emma pada tanggal 27. Namun terjadi kesalahan yang membuat tanggal pernikahan mereka menjadi sama. Mereka akan menikah di tanggal yang sama yaitu tanggal 6 Juni. Mereka pun sepakat untuk berpikir dan menentukan siapa yang akan mengganti tanggal pernikahan karena mereka ingin masing-masing ada disaat yang lain menikah.


bertemu wedding planner


terjadi kesalahan tanggal
Perang diantara mereka pun dimulai sejak Emma mengirim email kepada teman-temannya, yang juga teman Liz, bahwa Emma akan menikah di Plaza Hotel tanggal 6 Juni. Merasa dikhianati oleh Emma, Liz marah dan mereka tidak lagi saling menghubungi. Mereka pun menyiapkan pesta pernikahan mereka sendiri-sendiri dengan wedding planner yang sama.


kirim email
Perang pun dimulai. Liz menjadwal guru kelas dance yang ‘ngasal’ untuk Emma. *bukan guru yang sesungguhnya, hanya untuk merusak rencana Emma.



Emma sering mengirimi Liz makanan yang lezat-lezat. Coklat ataupun sekeranjang kue yang disukai Liz agar berat badan Liz naik dan tidak muat pada saat memakai gaun pengantinnya. 


Liz membuat gossip pada teman-teman mereka bahwa Emma sudah hamil sebelum menikah. Lalu disaat Emma sedang merawat kulitnya, Liz memberikan sesuatu pada ramuan yang digunakan Emma mandi. Hal itu membuat kulit seluruh tubuh Emma menjadi gelap.

Emma pun membalas dengan mengganti ramuan pada pewarna rambut Liz. Hasilnya rambut Liz berwarna biru.


Disaat pesta lajang pun, Emma tidak mau kalah dengan Liz. Mereka datang di club yang sama. Adu ‘dirty dance’ pun terjadi. Emma yang menjadi pemenang.

Pagi hari, dengan rambut biru Liz berangkat ke kantor dan lupa jika warna rambutnya biru. Liz hampir saja kehilangan klien karna sikapnya yang lepas kendali. Sampai rumah Liz menangis karena merasa sendiri dan tidak punya siapa-siapa. *efek dari perang ma temen sendiri ni kayaknya. Liz merasa Emma benar bahwa selama ini Liz hanya ingin menjadi sempurna, menjadi orang yang selangkah lebih maju dari apapun, siapapun dan kapanpun.


Disaat yang sama tunangan Emma marah pada Emma karena Emma berubah. Berubah sejak terjadi ‘perang’ dengan Liz. Tunangannya merasa Liz menjadi orang yang liar, marah, tegang dan bersemangat. Dan setelah itu, Emma pun menangis. *mungkin Emma juga merasa dirinya sudah bukan Emma yang dulu.





Hari pernikahan semakin dekat. Liz dan Emma sama-sama merasakan tidak seharusnya meraka seperti itu. Disaat lari pagi, Liz memanggil Emma namun Emma tidak menjawab karena Emma lari sambil memakai ipod. *Emma gak denger tapi dipikir Liz gak mau jawab.Di siang hari Emma menelpon asisten Liz untuk mencoba berbicara dengan Liz namun suasana kantor sedang ramai. Emma dan Liz sama-sama merenung *kayaknya saling merindukan ni.

Disaat berjalan pulang, Emma bertemu dengan Kevin, adik dari Liz. Mereka juga sudah saling mengenal. Namun karena hubungan buruk Liz dan Emma, Kevin dan Emma hampir tidak pernah bertemu. Emma mengantar Kevin untuk membeli tuxedo yang akan digunakan saat pernikahan Liz.

Di toko Kevin bertanya bagaimana perasaan Emma. Emma pun menjawab baik-baik saja karena itu yang akan orang jawab. Namun Kevin tahu bahwa sebenarnya saat ini adalah hal berat untuk Emma *mau nikah malah perang ma temen sendiri, gtu kali. Emma pun mengalihkan pembicaraan dan memasangkan dasi untuk Kevin. *Kevin ni sebenernya suka ma Emma, liat dunk matanya.








Hari pernikahan tiba. Mereka akan menikah di tempat dan waktu yang sama. *ruangannya sebelahan. Ayah Emma memberikan selamat kepada Liz diruang tunggu pengantin. Tidak lama kemudian Liz berubah pikiran dan menyuruh asistennya memberikan video yang sesungguhnya yang seharusnya diputar disaat Emma berjalan menuju altar *Liz mengganti videonya dengan video dirty dance Emma jaman dulu. Namun video itu dibuang si asisten di dalam pot bunga.

Disaat waktu pernikahan semakin dekat, Emma ingin bertemu dengan Liz namun wedding planner menyuruh Emma untuk segera masuk ke ruangan karena acara akan segera dimulai. Liz dan Emma saling melihat dipintu masuk rungan mereka masing-masing. Dan mereka pun saling tersenyum.


Disaat Emma memasuki altar video yang diputar adalah video yang salah. Video dengan isi Emma menari –nari tidak sopan bersama teman-temannya. Emma pun tahu siapa yang melakukan ini. Emma berlari ke ruang sebelah dan mengacaukan pernikahan Liz. Setelah saling menyerang mereka pun berhenti dan ingin menghentikan perang diantara mereka. 

'cakar-cakaran'


Liz menemui tunangannya dan berkata bahwa dia sudah berubah. Emma yang dicintai tunangannya sudah tidak ada lagi. Dan Emma tidak ingin menjalani sisa hidupnya hanya dengan bertengkar dengan suaminya. Karena itu Emma mengembalikan cincin kepada calon suaminya itu. *hari itu Emma batal nikah.

Emma berjalan menuju Liz dan minta maaf atas kelakuannya. Liz pun juga meminta maaf. Perang selesai.
damai
Pernikahan Liz dimulai lagi. Liz berjalan ke altar dengan didampingi Emma. Disaat pesta dansa, Emma berdansa bersama Kevin.

Satu tahun berlalu dan Emma telah menikah dengan Kevin. Emma bertemu dengan Liz hari tu. Mereka sama-sama menolak untuk minum minuman beralkohol. Yaapp…meraka sama-sama hamil dengan minggu kehamilan yang sama. END.
END


Liz emang orang yang mendominasi. Jadi menurutku wajar Emma merasa tidak mau kalah untuk urusan pernikahan sama Liz. Emma ingin menjadi orang nomor satu juga di hari spesialnya. Liz yang biasa menang pun tidak mau kalah dengan Emma. Jadilah mereka perang.

Trus kayaknya sejak lama sebenernya Kevin suka ma Emma. Tapi karna Emma sudah punya pacar jadi ya Kevin diem aja. Agak gak kaget c pas liat endingnya Emma nikah ma Kevin. pas di toko tuxedo keliatan kalo sebenernya Kevin suka ma Emma.