Pages

Selasa, 08 April 2014

Emergency Couple (SPOILER!!!)

sumber: Google


Setelah melalui 21 episode akhirnya tamat juga drama ini. Sebenarnya aku tidak terlalu tertarik sekali dengan drama ini. Tapi karena sudah terlanjur nyebur jadi ya lanjutkan saja, nanggung c. ^^ 

Oh Changmin dan Oh Jinhee adalah pasangan bercerai yang bertemu kembali enam tahun kemudian sebagai teman dalam satu tim. Sama-sama menjadi intern di sebuah rumah sakit di bagian emergency room. Bercerai dengan cara yang tidak akur membuat pertemuan kembali mereka menjadi sebuah hal yang menjengkelkan. Akur kah mereka sebagai teman di tim? Awalnya berantem, lama-lama akur terus CLBK. Standar cerita kdrama kan? Kekeke. Entah kenapa melihat kdrama yang begitu-begitu terus juga tidak bosan. Hohoho.

Dan terbentuklah beberapa emergency couple di dalam emergency room(ER) ini. Tidak hanya Oh couple (kebetulan tokoh utama memiliki nama keluarga yang sama), ada Dr Gook yang galak nan charming *wink2, dan Dr Shim si ahli bedah yang sepertinya masih menyukai sunbae-nya ini, ada intern Sanghyuk dan Young-ae si pengantin baru, ada si seksi Ah-reum yang ternyata mau dijodohkan dengan Changmin, juga ada Yong-gyu yang menaruh hati pada Ah-reum.

Cerita mengenai dunia kedokteran tidak lepas dari istilah kedokteran yang membuatku malas membaca istilahnya, apalagi mengerti artinya. Pokoke ya begitulah, karena yang lebih ku lihat adalah love story-nya. Kekeke. 

Dr Gook, dokter kepala ER yang keras terhadap para intern. Tidak jarang Changmin dkk dimarahi habis-habisan. Memiliki trauma masa lalu mengenai pasien yang ditanganinya, sepertinya itu alasan Dr Gook masih menjadi dokter biasa padahal Dr Shim yang juniornya sudah menjadi ahli bedah. Trauma juga dialami karena orang tuanya bercerai. Karena itu Dr Gook membenci pasangan yang bercerai. Apa itu juga yang membuat Gook belum menikah?? Tidak tahu. Namun seorang Oh Jinhee berhasil menggoyahkan hatinya, walopun ada Dr Shim yang selalu memberinya perhatian.Sedangkan Changmin tidak membiarkannya begitu saja Dr Gook mendekati Jinhee. Dr Gook vs Changmin, sapa yang menang? Di kdrama 2nd man vs 1st man jelas 1st man yang menang kan? ^^

Dr Gook-Dr Shim (sumber: Google)
Dr Shim, seorang ahli bedah yang dari awal terlihat perhatian dengan Dr Gook. Sepertinya mereka pernah punya masa lalu yang indah bersama. Tapi entah kenapa berakhir.Selalu bersama Dr Gook baik di rumah sakit ataupun diluar. Dan lama-lama sepertinya Dr Gook merasa kehilangan sejak Dr Shim memutuskan akan kembali ke Amerika. Bersatukah mereka? Hmm...anggap saja iya. Disaat Dr Shim berangkat ke Amerika, Dr Gook mengantar ke bandara dan berkata "pergi dan kembalilah...". Sepertinya Dr Gook mulai membuka hatinya untuk Dr Shim.

Ah-reum, si intern yang sebenarnya adalah anak seorang menteri. Tetapi tidak membuka identitas aslinya di depan teman-temannya. Dijodohkan dengan Changmin oleh kedua orang tua mereka, namun Changmin lebih memilih kembali pada Jinhee. Tak ada Changmin, Young-gyu pun jadi. Young-gyu yang sejak awal menyukai Ah-reum berhasil juga di akhir episode mengambil hati Ah-reum. Walopun Young-gyu berakhir dengan pilihan di dunia musiknya dan keluar dari dunia kedokteran.

Bagaimana Oh couple kita? Sejak Dr Gook terlihat menyukai Jinhee, Changmin sepertinya tidak merelakan Jinhee jatuh dipelukan Dr Gook. Changmin terang-terangan menyatakan ingin kembali pada Jinhee, namun Jinhee menolak. Jinhee merasa Dr Gook lebih pas untuknya daripada kembali pada Changmin. Namun sejak kematian ayah Changmin, Jinhee berubah. Jinhee merasa jika hatinya pun masih bersama Changmin. Namun Changmin malah menolak Jinhee yang dianggap perasaannya itu adalah rasa kasihan. Jinhee pun meyakinkan Changmin bahwa perasaannya tulus. Dr Gook pun bisa membaca perasaan diantara Oh couple, dan merelakan Jinhee bersama Changmin. Menikah kembali kah Oh couple? Belum. Karena keduanya merasa belum waktunya mereka menikah kembali walopun bersama adalah hal yang membahagiakan.
Oh couple (sumber: Google)
Drama diakhiri dengan narasi bersuarakan Jinhee dan Changmin. A perfect life doesn’t exist. Unexpected accidents happen in life and we make irreversible mistakes, too. But every time we fall and get hurt in life we definitely find ourselves changed in the midst of it. We realise other people’s pains or we realise ourselves maturing. Wouldn’t it really be like the beginning of love? So.. even if we keep making mistake and failing. We’ll keep growing and challenging ourselves (http://mongji-fan.tumblr.com/)

Hal lain yang menarik di drama ini adalah baby Gook. Imut sekaliiiiii anak ini. Anak dari adik Jinhee ini memang tidak banyak perannya, tapi kehadirannya bikin suasana jadi gemes. ><. Apalagi scene dimana Jinhee dan Changmin menjaga baby Gook. Memberi susu, mengganti popok dan memandikannya. Super cuteeee....
baby Gook (sumber: Google)

Oiya, di episode 6 ada yang muncul sebagai cameo. Gary si mondayboyfriend bermain sebagai supir yang mengantar Jinhee ketika si mondaygirlfriend itu mabok. Walopun perannya kecil namun sudah mengguncang jagad Mondaycouple shipper. ^^

Dan akhirnya say goodbye untuk drama ini...bye bye Gook... *Gook gede apa Gook bayi ya? wink2 ^^

Selasa, 11 Maret 2014

99 Cahaya (Movie part 2)



sumber: Google


Akhirnya tayang juga part 2 dari film 99 Cahaya di Langit Eropa. Sama dengan part 1 nya, kali ini kami pun nonton di hari kedua tayang. Mungkin karena masih ada dua jam sebelum tayang jadi pas beli tiketnya tidak antri. Tapi pas liat tempat duduknya kursi yang enak sudah hampir full. Untungnya masih ada kursi yang nyaman untuk kami.

Cordoba. Bermodal tiket promo, Rangga dan Hanum pun terbang kesana. Menikmati sisa-sisa kejayaan Islam jaman dulu. Mungkin karena keterbatasan durasi, menurutku scene mereka di Cordoba sedikit sekali. Beberapa kisah tidak ditampilkan. Tapi tidak apa-apa, sudah cukup menunjukkan keindahan Cordoba kok.

Baca-baca komentar orang tentang film ini kenapa banyak yang bilang bikin nangis ya? Malah ada yang bilang “Something is wrong with you if you're not crying while you're watching”. Begitukah? Berarti ada yang salah dengan ku dunk? Kekeke. Kalau buatku “I’m not crying, just teary eyes”. Masihkah disebut ada yang salah denganku? #abaikan

Dan perselisihan dibalut persahabatan antara Rangga, Stevan dan Khan membuatku senyum-senyum. Berbeda tapi berteman. Asyik melihatnya. Stevan mewakili logika, Khan mewakili kepercayaan dari hati. Dan Rangga berada ditengah-tengahnya. Begitu bukan ya?

Overall, film ini tidak mengecewakan. *thumbs up*

Jumat, 07 Maret 2014

Can’t stop


sumber: Google


Can’t stop loving sleep
Can’t stop watching Running Man
Can’t stop loving pizza
Can’t stop watching that band

Can’t stop thinking about travelling
Can’t stop travelling around my dreams
Can’t stop dreaming about dreams
Can’t stop me now

Rabu, 05 Maret 2014

The Wedding




Pagi-pagi udah siap-siap menuju sebuah resepsi pernikahan. The wedding judul hari itu. Wedding-nya sapa ni?? My close friend’s wedding donk. Lhah my wedding? Hmm...just God knows, as soon as possible maybe. *let say amin ^^

Pagi-pagi udah didandanin. Dan itu hal yang paling gak aku suka. Kekeke. Tapi demi dia gak apa-apalah. Bedaknya c tipis tapiiiii....foundation-nya donk...tebeeelll bookk. Yasud terima saja nasib hari ini.

me
Selesai dandan mari masuk ke gedung dulu. Di dalam gedung masih sepi, hanya orang-orang catering yang lagi sibuk menata gelas dan piring untuk sajian nantinya. Ada juga panitia lain yang mengecek kesiapan berbagai sisi. Lalu aku dan teman-teman lain ngapain di gedung yang sepi? Photo session donk. Kekeke. Mumpung masih sepi temanku menggunakan pelaminan sebagai background foto. Padahal si pengantin saja belum menggunakannya. Hohoho.

Walopun temanku dan suaminya orang Jawa tapi nuansa resepsi ini menurutku jauh dari unsur Jawa. Fairytale look like kalo ku bilang. Nuansa putih mendominasi ruangan. Panggung tempat ratu dan raja sehari pun background putih dan dihiasi lampu berwarna pink serta karpet merah. Jalan dari pintu masuk sampai ke pelaminan pun diberi pagar putih dan terdapat hiasan seperti bunga di musim dingin. 
winter leaves
flower

Lalu pakaian yang dipakai the bride? Bukan kebaya atau pun baju Jawa serupa, namun gaun berwarna dasar hijau yang dipadu dengan merah. Tampilannya pun bukan lagi pengantin Jawa. Tapi bagai putri dari negeri dongeng lhah kira-kira. Hohoho.

front desk
Semakin siang tamu yang datang semakin banyak. Teman sekolah, teman kuliah, teman kerja, teman dari orang tua pengantin juga sodara datang bergatian memberikan selamat. Dan di ujung akhir acara ada lembar buket bunga. Pengen c ikut tapi karena tugas di depan jadi gak bisa ikut. Huhuhu.

And the wedding goes well...

Selasa, 04 Maret 2014

What do you want to be


sumber: Google


Bicara tentang what do you want to be, biasanya pertanyaan ini ditujukan untuk anak kecil. Mau jadi apa c mereka kalo udah gede? Tapi bisa juga pertanyaan ini untuk anak yang beranjak gede.

Entah benar atau tidak tapi menurutku anak kecil kalo ditanya mau jadi apa kalo sudah besar jawabnya jadi dokter. Benar gak? Sepertinya keren memang ya profesi dokter itu. Tapi bagaimana denganku, apa aku pernah berpikir pengen jadi dokter? TIDAK pastinya. Kenapa? awalnya memang tidak tertarik dan juga takut dengan mayat. Hehehe. Tapi setelah gede makin gak tertarik karena dunia dokter tidak ada hitungan angkanya dan banyak hafalan. Juga karena aku tidak bisa jika tanpa angka. Dan lagi nilai pelajaran biologi ku paling mentok di angka 7. Kekeke.

Lalu apa jawabku jika ada pertanyaan what do you want to be saat itu? Jadi arsitek donk. Hohoho. Entah kenapa tapi jawaban ini masih ku pegang sampai SMA. Sepertinya asyik dunia arsitek. Menggambar, menata ruang dan karena ini termasuk dalam ilmu teknik maka pasti paling tidak ada angkanya kan. Namun karena sesuatu hal arsitek harus ku hapus dari pikiran dan mencari tujuan lain. Namun sampai sekarang aku masih suka dunia arsitek walopun hanya sebagai penikmat saja. Dan juga kalo ada kdrama dengan tokoh utama seorang arsitek pasti langsung menarik perhatianku. Termasuk Dojin appa-nya Colin. Hohoho.

sumber: Google
Di satu sisi aku mensyukuri kendala yang membuatku harus berputar halauan dari tujuan arsitek ke akuntansi. Karena jika ku pikir-pikir lagi apa bisa aku bertahan di dunia arsitek setelah melihat lovely cousin berhasil ‘kecebur’ dan sedikit ‘terseok’ di dunia itu. Dunia yang dari kecil memang kami sukai dan kami jadikan bahan dolanan. Namun berat bagi lovely cousin menjalaninya. Karena tugas yang bejibun hingga memaksanya memiliki dunia malam alias lembur untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya yang rata-rata adalah menggambar. Menggambar bukanlah passion-ku, namun angka. Dan di dunia arsitek ternyata angka itu minim. Kreatifitas untuk membuat sebuah karya yang paling menonjol. Dan aku? Aku adalah orang yang minim kreatifitas dalam hal ini. Jadi ku syukuri saja tidak jadi masuk dunia arsitek. ^^

Dan akhirnya pilihanku jatuh pada dunia akuntansi, dunia yang pastinya berurusan dengan angka. Bukan hanya angka namun juga uang. Jenuh dengan angka? Kadang. Lelah melototi angka di komputer? Tidak jarang. Frustasi sendiri karena laporan tidak balance? Yaaap. Ingin keluar dari dunia ini? Tentu tidak. Karena aku senang dan bisa menikmati duniaku sekarang. ^^

sumber: Google
Bagaimana dengan kalian, what do you want to be? ^^